Darah
Dari Wikipedia bahasa
Indonesia, ensiklopedia bebas
Darah adalah cairan yang terdapat pada semua
makhluk hidup(kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirimkan
zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan
kimia hasilmetabolisme, dan juga sebagai
pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis yang
berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atauhemato- yang berasal dari bahasa
Yunani haima yang berarti darah.
Pada serangga, darah (atau lebih dikenal
sebagai hemolimfe) tidak terlibat dalam
peredaran oksigen. Oksigen pada serangga
diedarkan melalui sistem trakea berupa saluran-saluran yang menyalurkan udara
secara langsung ke jaringan tubuh. Darah serangga mengangkut zat ke jaringan
tubuh dan menyingkirkan bahan sisa metabolisme.
Pada hewan lain, fungsi utama darah ialah
mengangkut oksigen dari paru-paruatau insang ke jaringan tubuh. Dalam
darah terkandung hemoglobin yang berfungsi sebagai
pengikat oksigen. Pada sebagian hewan tak bertulang belakang atau invertebrata yang berukuran kecil, oksigen langsung meresap ke dalam
plasma darah karena protein pembawa oksigennya terlarut secara bebas.
Hemoglobin merupakan protein pengangkut oksigen paling efektif dan terdapat
pada hewan-hewan bertulang belakang atau vertebrata. Hemosianin, yang berwarna biru,
mengandung tembaga, dan digunakan oleh hewan crustaceae. Cumi-cumi menggunakan vanadium kromagen (berwarna hijau muda,
biru, atau kuning oranye).
Daftar isi
Sampel darah manusia
Darah manusia adalah cairan di dalam tubuh
yangberfungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh
sel-sel di seluruh tubuh. Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi,
mengangkut zat-zat sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem
imun yang bertujuan mempertahankan tubuh dari
berbagai penyakit. Hormon-hormon dari sistem
endokrin juga diedarkan melalui darah.
Darah manusia berwarna merah, antara merah
terang apabila kaya oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna
merah pada darah disebabkan oleh hemoglobin, protein
pernapasan(respiratory
protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan tempat
terikatnya molekul-molekul oksigen.
Manusia memiliki sistem peredaran darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darahdan disirkulasikan oleh jantung. Darah dipompa oleh jantung menuju paru-paru untuk melepaskan sisa metabolisme berupa karbon dioksida dan menyerap oksigen melalui pembuluh arteri pulmonalis, lalu dibawa kembali ke jantung melalui vena pulmonalis. Setelah itu darah dikirimkan ke seluruh tubuh oleh saluran pembuluh darah aorta. Darah membawa oksigen ke seluruh tubuh melalui saluran halus darah yang disebut pembuluh kapiler. Darah kemudian kembali ke jantung melalui pembuluh darah vena cava superior dan vena cava inferior.
Darah juga mengangkut bahan bahan sisa
metabolisme, obat-obatan dan bahan kimia
asing ke hati untuk diuraikan dan dibawa
keginjal untuk dibuang sebagai air
seni.
Darah terdiri daripada beberapa jenis
korpuskula yang membentuk 45% bagian dari darah, angka ini dinyatakan dalam
nilai hermatokritatau volume sel darah merah
yang dipadatkan yang berkisar antara 40 sampai 47. Bagian 55% yang lain berupa
cairan kekuningan yang membentuk medium cairan darah yang disebut plasma
darah.
Korpuskula darah terdiri dari:
Eritrosit tidak mempunyai nukleus
sel ataupun organela, dan tidak dianggap
sebagai sel
dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan mengedarkan
oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan golongan
darah.
Orang yang kekurangan eritrosit akan menderita penyakit anemia.
Leukosit bertanggung jawab terhadap sistem
imun tubuh dan bertugas untuk memusnahkan
benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh tubuh, misal virus atau
bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak memiliki bentuk yang tetap. Orang
yang kelebihan leukosit akan menderita penyakit leukimia, sedangkan orang yang
kekurangan leukosit akan menderita penyakitleukopenia.
Susunan Darah. serum darah atau plasma
terdiri atas:
3.
Mineral: 0.9% (natrium
klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat
besi,nitrogen, dll)
4.
Garam
·
albumin
·
bahan pembeku darah
·
hormon
Demikian juga dengan darah Hewan, juga
mengandung:air, protein ((Albumin, globulin, protrombin dan fibrinogen),mineral
(natrium klorida, natrium bikarbonat, garam dari kalsium, fosfor, , kalium dan zat
besi,nitrogen, dll).
Darah Ikan
Darah merupakan salah satu komponen sistem
transport yang sangat vital keberadaannya. Fungsi vital darah di dalam tubuh
antara lain sebagai pengangkut zat-zat kimia seperti hormon, pengangkut zat
buangan hasil metabolisme tubuh, dan pengangkut oksigen dan karbondioksida.
Selain itu, komponen darah seperti trombosit dan plasma darah memiliki peran
penting sebagai pertahanan pertama dari serangan penyakit yang masuk ke dalam
tubuh.
Kondisi darah suatu organisme dapat digunakan
untuk mengetahui kondisi kesehatan yang sedang dialami oleh organisme tersebut.
Penyimpangan fisiologis ikan akan menyebabkan komponen-komponen darah juga
mengalami perubahan. Perubahan gambaran darah dan kimia darah, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, dapat menentukan kondisi kesehatannya.Hemoglobin
merupakan protein yang terdiri dari protoporfirin, globin dan besi yang
bervalensi 2 (ferro). Satu gram hemoglobin dapat mengikat sekitar 1,34 ml
oksigen. Kadar hemoglobin yang rendah dapat dijadikan sebagai petunjuk mengenai
rendahnya kandungan protein pakan, defisiensi vitamin atau ikan mendapat
infeksi. Sedangkan kadar tinggi menunjukkan bahwa ikan sedang berada dalam
kondisi stress (Wells, 2005 dalam Kuswardani, 2006).
Hematokrit merupakan persentase volume
eritrosit (sel darah merah) dalam darah ikan. Hasil pemeriksaan terhadap
hematokrit dapat dijadikan sebagai salah satu patokan untuk menentukan keadaan
kesehatan ikan, nilai hematokrit kurang dari 22% menunjukkan terjadinya anemia.
Kadar hematokrit ini bervariasi tergantung pada faktor nutrisi, umur ikan,
jenis kelamin, ukuran tubuh dan masa pemijahan (Kuswardani, 2006).
Eritrosit (sel darah merah) merupakan sel
yang paling banyak jumlahnya. Inti sel eritrosit terletak sentral dengan
sitoplasma dan akan terlihat jernih kebiruan dengan pewarnaan Giemsa (Chinabut
et al., 1991 dalam Mulyani, 2006). Pada ikan teleost, jumlah normal eritrosit
adalah 1,05×106 – 3,0×106 sel/mm3 (Robert, 1978 dalam Mulyani, 2006). Seperti
halnya pada hematokrit, kadar eritrosit yang rendah menunjukkan terjadinya
anemia. Sedangkan kadar tinggi menandakan bahwa ikan dalam keadaan stress
(Wedemeyer dan Yasutake, 1977 dalam Purwanto, 2006).
Leukosit (sel darah putih) mempunyai bentuk
lonjong atau bulat, tidak berwarna, dan jumlahnya tiap mm3 darah ikan berkisar
20.000-150.000 butir, serta merupakan unit yang aktif dari sistem pertahanan
(imun) tubuh. Sel-sel leukosit akan ditranspor secara khusus ke daerah
terinfeksi. Leukosit terdiri dari dua macam sel yaitu sel granulosit (terdiri
dari netrofil, eusinofil, dan basofil dan sel agranulosit) dan sel granulosit
(terdiri dari limfosit, trombosit, dan monosit) (Purwanto, 2006).
Limfosit memiliki peranan dalam respon
imunitas dan monosit merupakan sel makrofag yang berperan penting dalam
memfagosit mikroorganisme patogen. Sedangkan trombosit sangat berperan dalam
proses pembekuan darah dan berfungsi untuk mencegah kehilangan cairan tubuh
pada kerusakan-kerusakan di permukaan (Nabib dan Pasaribu, 1989 dalam Mulyani,
2006). Berbeda dengan ketiga sel di atas, netrofil sangat aktif dalam membunuh
bakteri dan jumlahnya besar dalam nanah (Carboni, 1997 dalam Mulyani, 2006).
Sel-sel tersebut bersirkulasi dalam darah dan cairan limfa.
Luka bisa menyebabkan kehilangan darah yang
parah dan kehabisan darah. Trombosit menyebabkan darah membeku, menutup luka
kecil, tetapi luka besar perlu dirawat dengan segera untuk mencegah terjadinya
kekurangan darah. Kerusakan pada organ dalam bisa menyebabkan luka dalam yang
parah atau hemorrhage.
Hemofilia merupakan kelainan genetik
yang menyebabkan kegagalan fungsi dalam pembekuan
darah seseorang. Akibatnya, luka kecil dapat
membahayakan nyawa.
Leukemia merupakan kanker pada
jaringan tubuh pembentuk sel darah putih. Penyakit ini terjadi akibat kesalahan
pada pembelahan sel darah putih yang mengakibatkan jumlah sel darah putih
meningkat dan kemudian memakan sel darah merah yang normal.
Pendarahan hebat, baik karena kecelakaan atau
bukan (seperti pada operasi), dan juga penyakit darah seperti anemia dan thalassemia, yang memerlukan transfusi
darah.
Beberapa negara mempunyai bank darah untuk memenuhi permintaan
untuk transfusi darah. Penerima darah perlu mempunyai jenis darah yang sama dengan
penyumbang.
Darah juga merupakan salah satu
"vektor" dalam penularan penyakit. Salah satu contoh penyakit yang
dapat ditularkan melalui darah adalah AIDS. Darah yang mengandung virus HIV dari makhluk hidup yang HIV
positif dapat menular pada makhluk hidup lain melalui sentuhan antara darah
dengan darah, sperma, atau cairan tubuh makhluk
hidup tersebut. Oleh karena penularan penyakit dapat terjadi melalui darah,
objek yang mengandung darah dianggap sebagai biohazard atau ancaman biologis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar